Renungan

Semar menunjuk dengan Telunjuk tangan Kiri
”Semar” menggunakan Tangan Kiri sebagai "Tangan Manis". (Oleh karenanya, tidak ada gambar "Semar" yang asli tampak dari sebelah Kanan) 

Honocoroko ditulis dan dibaca dari Kiri ke Kanan

 Tangan Kiri adalah refleksi dari Otak Kanan (Imaginatif)

 Tangan Kanan adalah refleksi dari Otak Kiri (Motorik/Hafalan) 

Orang Arab membawa "Agama Lokal Arab" ke Nusantara, dan memperkenalkan aksara-nya yang ditulis dari Kanan ke Kiri, makanya harus memakai Tangan Kanan untuk menulisnya, dan orang Indonesia di sugesti bahwa Tangan Kanan adalah Tangan Manis – ini pembodohan 

Agama Lokal Nusantara hanya menggunakan "SID" (Sistem Interaksi Diri*) tidak perlu menghafal, makanya yang digunakan Otak Kanan. 

Semua "Agama Import" menggunakan ayat2 yang perlu dihafal, makanya menggunakan Otak Kiri. 

*
SID adalah Sistem Interaksi Diri, bahwa Aturan Tuhan adalah Aturan Yang Melekat Pada Diri Sendiri - Seperti "Nafas" Ciptaan Tuhan, yakni “Kalau Kamu Tidak Mau Disakiti, maka Kamu Jangan Menyakiti Pihak Lain (Orang Lain, Alam, Mahluk Halus, Sesepuh, dlsb).

Jadi dalam "Agama Lokal Nusantanra"  kita tidak perlu menghafal ayat-ayat, yang terkadang kita pun tidak tahu, apakah ayat itu benar atau salah?

Foto : Istimewa

Subscribe to receive free email updates: