Bedanya Takut dengan Hormat Kepada Tuhan Yang Maha Esa

Ketakutan  (Ilustrasi)
Alas Pikiran : Kadang kita tidak dapat membedakan antara takut dan hormat. Jadi penerapannya pun sering terbolak balik, dalam kehidupan sehari-hari.

Disinilah pentingnya pemahaman kosa-kata bagi kita yang ingin hidup dengan logika berfikir positif.

Contohnya, saat saya mengikuti dua teman saya yang memiliki perusahaan dengan klasifikasi medium. Teman yang satu ini, gayanya otoriter, sehingga karyawan pun akan tegang ketika dipanggil atau didatangi teman saya ini.

Karyawan yang ditanya pun kelihatan gugup menjawabnya.

Sementara teman yang satu lagi, adalah teman yang dengan gaya manajemen yang humanis, sehingga saat saya dan teman saya datang ke kantor, semua tampak santai menghormatinya, tanpa beban tapi penuh tanggung jawab.

Saat rasa hormat dijlaksanakan (Ilustrasi)
Saat teman saya menanyakaan kepada karyawannya, mengenai pekerjaan yang mereka bidangi. Satu persatu menjawab dengan santai, bahwa bahwa mereka sudah menyelesaikannya, walaupun teman saya ini sangat sibut di luar, untuk meeting dengan klien-nya.

Beda dengan teman saya yang otoriter. Para karyawannya tidak ada yang bisa tepat waktu untuk menyelesaikan tugasnya, jika si bos tidak di tempat.

Pada kesempatan lain, saya datang tanpa bilang pada ke dua teman saya.

Di kantor teman saya yang otoriter, kebetulan teman saya tidak di tempat, dan saya disapa dengan acuh tak acuh, meskipun mereka tahu saya teman bosnya.

Tampak di kantor tersebut tidak ada aturan, mereka saling ngobrol, mungkin mumpung bos nya tida ada.

Hal inilah yang menjadikan perusahaan teman saya yang otoriter ini, tidak maju-maju.

Sementara di kesempatan yang sama, saya datang ke kantor teman saya yang humanis, yang kebetulan juga ia tidak di tempat.

Semua karyawan yang berpapasan, menyapa saya dengan hangat. Salah satu dari mereka sengaja menemani saya, sementara yang lain bekerja tekun menyelesaikan pekerjaannya.

Jika Anda memiliki perusahaan, manajemen mana yang akan Anda terapkan?

Selain dari itu, sebenarnya kita dapat mengerti makna Takut dan Hormat.

Takut adalah saat tuannya melihat dirinya, atau ia merasa diperhatikan tuannya, lalu acuh tak acuh saat tuannya tidak ada, atau ia merasa tuannya sedang tida ada.

Sementara hormat, tetap berkomitmen dengan yang sudah diamanahkan kepada dirinya.

Kalau begitu, pertanyaan saya.

Anda Takut atau Hormat kepada Tuhan YME?????

Orang-orang yang menyatakan dirinya takut dengan Tuhah YME, perhatikan, mereka seperti orang-orang Agamis, tetapi sedikit ada yang mencolek, maka keluarlah sifat-sifat satanisnya.

Tetapi bagi orang-orang yang menyatakan dirinya hormat dengan Tuhan YME, perhatikan, mereka seperti orang-orang biasa saja tetap tekun menjaankan perintahnya, tetapi jika dicolek, mereka tidak serta merta marah, karena mereka adalah orang-orang yang spiritualis.

Saya tidak pernah takut kepada Tuhan YME, tapi saya sangat hormat kepada Tuhan YME.....

Karena seluruh Jiwa Raga kita milik Tuhan YME (Yang Maha Esa)

Konsep Takut kepada Tuhan sesungguhnya dibuat oleh Agama Penyembah 666.

Baca juga : Penganut Agama resmi di Indonesia, bukan Penganut Agama Penyembah 666



Subscribe to receive free email updates: